SN – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah mengumumkan pergantian Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), dari Ayodhya G. Kalake kepada Andriko Noto Susanto. Keputusan ini menarik perhatian publik, terutama karena diambil menjelang Pilkada serentak 2024. Lantas, apa alasan mendalam di balik pergantian ini?
Dalam siaran YouTube resmi Biro Administrasi Pimpinan Daerah Provinsi NTT pada Jumat (6/9/2024), Tito Karnavian menjelaskan bahwa penunjukan Andriko Noto Susanto telah melalui mekanisme yang ketat. Penunjukan ini juga melibatkan tim ahli yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Pak Andriko terpilih karena telah melalui mekanisme yang ada, termasuk tim ahli yang langsung dipimpin Bapak Presiden,” ujar Mendagri Tito.
Salah satu alasan utama pergantian Pj Gubernur NTT adalah untuk menjaga netralitas di tengah proses Pilkada serentak 2024.
Mendagri menekankan pentingnya posisi penjabat yang netral untuk menghindari pengaruh politik lokal.
“Kalau tidak ada pilkada, memang bagus diambil dari putra lokal. Namun, dengan adanya pilkada, netralitas menjadi sangat penting,” ungkap Tito.
Tito menyebut bahwa pengalaman menunjukkan putra daerah sebagai penjabat gubernur bisa menimbulkan pro dan kontra, terutama karena keterlibatan hubungan keluarga, suku, atau afiliasi lokal.
Oleh karena itu, Andriko Noto Susanto dipilih karena dianggap lebih netral, meskipun dirinya berasal dari Jawa, namun memiliki pengalaman di wilayah timur Indonesia, seperti Ambon, Maluku.
Andriko Noto Susanto: Pilihan Tepat untuk NTT
Andriko Noto Susanto dipandang sebagai figur yang tepat untuk memimpin NTT, terutama dalam mempersiapkan jalannya Pilkada serentak.
Mendagri Tito meyakini bahwa Andriko mampu mengemban tugas ini dengan baik karena latar belakang dan pengalamannya yang relevan di wilayah timur Indonesia.
“Pak Andriko lahir di Ponorogo tapi besar di Ambon, jadi sudah sangat mengenal karakteristik wilayah timur,” jelas Tito. Selain menjaga netralitas, tugas utama Andriko adalah mempercepat pembangunan di daerah serta menjaga stabilitas menjelang Pilkada.
Pergantian Ayodhya G. Kalake oleh Andriko Noto Susanto sebagai Pj Gubernur NTT adalah langkah strategis untuk memastikan netralitas dan kelancaran Pilkada 2024 di NTT.
Dengan latar belakang dan pengalaman Andriko di wilayah timur Indonesia, Mendagri optimistis bahwa NTT akan dipimpin dengan baik dalam masa transisi ini, sehingga pembangunan di daerah tetap berjalan lancar tanpa gangguan politik lokal.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.