Topik : 

Kanada Kecam Serangan Mematikan Israel di kompleks Sekolah Gaza

Israel
Sekolah Gaza yang hancur terkena serangan roket

SN – Serangan udara Israel terhadap kompleks sekolah Kota Gaza yang menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi menewaskan sekitar 100 orang, kata Dinas Darurat Sipil Gaza pada hari Sabtu (10/8/24), sementara Israel mengatakan jumlah korban tewas dilebih-lebihkan dan 19 militan termasuk di antara yang tewas.

Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan potongan-potongan tubuh berserakan di tanah dan lebih banyak lagi tubuh yang dibawa pergi dan ditutupi selimut di lantai. Kaleng-kaleng makanan kosong tergeletak di genangan darah dan kasur yang terbakar serta boneka anak-anak berada di antara puing-puing.

IMG 20240528 WA0006

Layanan Darurat Sipil wilayah tersebut dan kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan dalam pernyataan terpisah, bahwa kompleks tersebut telah diserang saat penghuninya sedang melaksanakan salat subuh. “Sejauh ini, ada lebih dari 93 orang, termasuk 11 anak-anak dan enam wanita. Ada jenazah yang tidak teridentifikasi,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Bassal.

Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah Gaza, yang sebagian besar telah ditutup sejak perang dimulai 10 bulan lalu.

Bantahan dari Israel

Militer Israel mengatakan jumlah korban tewas dilebih-lebihkan. “Serangan itu dilakukan dengan menggunakan tiga amunisi presisi, yang tidak mungkin menyebabkan jumlah kerusakan seperti yang dilaporkan,” kata Komandan militer Letnan Kolonel Israel Nadav Shoshani dalam sebuah pernyataan.

Ditambahkannya, tidak ada kerusakan parah yang terjadi di kompleks itu, dan disertai foto dan video udara yang katanya membuktikan hal itu. Kompleks tersebut, dan masjid yang diserang di dalamnya, “berfungsi sebagai fasilitas militer Hamas dan Jihad Islam yang aktif,” tambah  Nadav Shoshani.

Baca Juga : eorang Pria Memanjat Menara Eiffel, Beberapa Jam Sebelum Upacara Penutupan

Baca Juga :  2 Pria Asal Inggris dan Kanada Dihukum berdasarkan UU Terorisme Inggris

Seorang pejabat militer Israel mengatakan bagian masjid yang diserang itu diperuntukkan bagi kaum pria dan kelompok militan Palestina menyusup di antara warga sipil Gaza, beroperasi dari dalam sekolah, rumah sakit, dan zona kemanusiaan yang ditentukan

Seruan lebih lanjut untuk gencatan senjata

“Kanada mengutuk serangan Israel yang menewaskan warga sipil Palestina yang berlindung di sebuah sekolah di Gaza, termasuk anak-anak,” kata Global Affairs di media sosial. “Gencatan senjata segera sangat dibutuhkan, di samping pembebasan sandera.”

Gedung Putih menyatakan pihaknya “sangat prihatin” atas serangan Israel terhadap kompleks sekolah Kota Gaza dan bahwa pihaknya telah menghubungi pejabat Israel untuk meminta keterangan lebih lanjut.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, bahwa ia merasa ngeri dengan gambar-gambar dari sekolah tersebut. Prancis dan Inggris mengutuk serangan udara tersebut.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mendesak sekutu Israel, Washington, untuk mengakhiri “dukungan yang menyebabkan terbunuhnya ribuan warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.”

Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Turki semuanya mengutuk serangan tersebut.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan hal ini seharusnya menjadi titik balik saat para mediator mendorong dimulainya kembali perundingan gencatan senjata. (Red)

.

  • Bagikan