SN – Meskipun banyak yang menganggap momen tersebut sebagai perayaan inklusif bagi komunitas LGBTQ+, namun banyak pengguna media sosial masih mempermasalahkan dan menyebut momen tersebut sebagai “ejekan” dan “penghinaan terhadap Kekristenan.
Beberapa waktu lalu juru bicara Paris 2024 Anne Descamps meminta maaf “jika ada orang yang tersinggung.”
“Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. Sebaliknya, saya pikir (direktur artistik) Thomas Jolly benar-benar berusaha merayakan toleransi masyarakat ksmi kepada kaum LGBTQ+,” kata Descamps dalam sebuah konferensi pers. “Kami yakin keinginan ini tercapai. Jika ada yang tersinggung, kami benar-benar minta maaf.”
Pada hari yang sama, direktur artistik upacara pembukaan Olimpiade, Thomas Jolly, mengonfirmasi di televisi Prancis bahwa karya da Vinci abad ke-15 bukanlah inspirasinya untuk adegan tersebut.
Mengapa beberapa orang menghubungkan upacara pembukaan Olimpiade dengan “Perjamuan Terakhir”
Dalam suatu adegan dari upacara pembukaan, piring makan diangkat untuk memperlihatkan seorang aktor Prancis yang hampir telanjang, Philippe Katerine, sedang bernyanyi. Di latar belakang, para penari dan waria berpose di sepanjang meja panjang.
Saat menyorot pemandangan, kamera pertama-tama memperlihatkan seseorang yang dimahkotai dengan lingkaran cahaya di depan meja putar DJ. Jepretan berikutnya memperlihatkan sisa meja yang dipenuhi para penampil yang berpose.
Meja tersebut kemudian disulap menjadi panggung peragaan busana, saat para waria dan model naik ke panggung untuk memberi penghormatan kepada dunia mode Paris.
Akun X resmi untuk Olimpiade membagikan foto-foto momen tersebut dan merujuk kepada Dionysus, dewa Yunani pembuat anggur, kesuburan, dan kegembiraan.
Namun jika kita melihat lebih jauh, memang adegan dalam upacara pembukaan itu terlihat mirip dengan lukisan Da Vinci “Perjamuan Terakhir” abad 15.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.