“Menyuarakan suara yang tidak mampu bersuara”
SN – Filosofi Lilin adalah mengorbankan dirinya untuk menerangi kehidupan orang lain. Atau berkorban habis untuk kesuksesan dan kebahagiaan orang lain. Kasarnya mati kutuk untuk kehidupan orang lain.
Filosofi LILIN kini terproyeksi dalam kanca perpolitikan orang Timor. Orang Timor menjadi lilin bagi orang lain. Orang Timor berkorban dan mencair demi kesuksesan politik Melki dan Ansy, putra Flores yang dibilang anak NTT itu.
Bagi orang Timor, Melki-Ansy adalah anak mereka juga karena lahir besar dan menjadi orang besar di tanah Timor. Meskipun Melki-Ansy, defakto adalah putra Flores yang keluarganya sedang mengais hidup di pulau Timor, namun orang Timor tetap mengakui dan menerima mereka sebagai anak mereka juga.
Nusa Timor dan orang Timor sendiri melapangkan hati, memberi mereka kehidupan. Kata orang Timor, berkat tanah Timor dan kebaikan kami orang Timor mereka menjadi hidup dan tidak sekedar hidup, tetapi sungguh-sungguh hidup.
Semuanya berkat tanah dan orang Timor yang menjadi LILIN.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.