Sei-news.com, Jakarta – Pemerintah semakin mematangkan rencana penyelenggaraan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan yang bertujuan memberikan akses belajar berkualitas bagi masyarakat kurang mampu. Dalam rapat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Senin (10/3), dipastikan bahwa 53 lokasi sudah siap menyelenggarakan program ini pada tahun ajaran 2025-2026.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melaporkan bahwa saat ini, 53 titik telah disiapkan sebagai lokasi Sekolah Rakyat, dengan pengembangan yang masih berlangsung untuk memperluas cakupan program ini. “Kami terus berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota agar persiapan sekolah rakyat ini dapat berjalan maksimal,” ujar Gus Ipul.
53 Sekolah Rakyat Berfokus pada Masyarakat Rentan
Untuk memastikan penerimaan siswa yang tepat sasaran, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan digunakan sebagai basis seleksi siswa. Program ini menyasar Desil 1 dan Desil 2, yaitu kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi paling rentan.
“Lokasi sekolah telah dipilih berdasarkan data yang menunjukkan jumlah masyarakat kurang mampu yang tinggi di daerah tersebut,” ungkap Amalia.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.