Topik : 

Israel Hizbullah Saling Serang Dengan Roket

israel
Ledakan terjadi di Lebanon selatan pada hari Minggu Pagi

SN – Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Lebanon selatan sejak Minggu (25/8/24) dini hari, dalam apa yang disebutnya sebagai serangan pendahuluan untuk mencegah serangan besar Hizbullah. Kelompok militan itu menanggapi bahwa juga mereka telah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak, untuk membalas pembunuhan salah satu komandan utamanya bulan lalu.

Baku tembak hebat itu tampaknya tidak memicu perang yang telah lama ditakutkan, tetapi tetap saja membuat situasi regional menjadi kembali tegang.

IMG 20240528 WA0006

Militer Israel mengatakan serangan itu dilakukan karena Hizbullah berencana untuk meluncurkan rentetan roket dan rudal. Tak lama kemudian, Hizbullah mengatakan telah melancarkan serangan terhadap posisi militer Israel sebagai tanggapan awal atas tewasnya Fouad Shukur dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.

israel
Ledakan dan proyektil terlihat beterbangan di atas perbatasan utara Israel dengan Lebanon, pada Minggu (25/8/24) dini hari

Menurut pantauan, menjelang tengah hari situasi saling serang roket tampaknya reda dan berakhir, dengan kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan target militer. Setidaknya tiga militan Hizbullah dinyatakan tewas dalam serangan di Lebanon, sementara itu belum ada laporan korban dari pihak Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militer telah menghilangkan “ribuan roket yang ditujukan ke Israel utara.”

“Kami bertekad untuk melakukan segala hal guna mempertahankan negara kami, memulangkan penduduk di wilayah utara dengan aman ke rumah mereka, dan terus menjunjung tinggi aturan sederhana: Siapa pun yang menyakiti kami, kami akan menyakitinya,” katanya.

Sirene serangan udara dan pengalihan penerbangan

Sirene serangan udara dilaporkan berbunyi di seluruh Israel utara, dan bandara internasional Ben Gurion di Israel ditutup serta mengalihkan penerbangan selama sekitar satu jam karena ancaman serangan. Komando Front Dalam Negeri Israel menaikkan tingkat kewaspadaan di seluruh Israel utara sebelum kemudian mencabut pembatasan di sebagian besar wilayah.

Baca Juga :  Operasi Israel Tewaskan Komandan Rudal Hizbullah di Lebanon Selatan

Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer Israel mengatakan, Hizbullah bermaksud menyerang target di Israel utara dan tengah. Ia mengatakan penilaian awal menemukan “kerusakan yang sangat kecil” di Israel, tetapi militer tetap waspada. Ia juga menyatakan sekitar 100 pesawat Israel ikut serta dalam serangan pada hari Minggu kemarin.

Baca Juga : Simon Kamlasi-Adrianus Garu Pilih Hari Pertama untuk Daftar ke KPUD NTT: Bukti Siap Bertarung

Dua militan Hizbullah dan seorang militan dari kelompok sekutu tewas, ungkap sebuah pernyataan dari kelompok Hizbullah. Sedangkan berselang setelahnya, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan dua orang terluka parah selama serangan roket Israel kemarin.

Dari sisi yang sama, Hizbullah juga menyampaikan serangannya melibatkan lebih dari 320 roket Katyusha yang diarahkan ke beberapa lokasi di Israel dan “sejumlah besar” pesawat nirawak. Dikatakan bahwa operasi tersebut menargetkan “target militer Israel kualitatif yang akan diumumkan kemudian” serta “lokasi dan barak musuh serta platform pertahanan rudal Iron Dome milik Israel.”

Perang habis-habisan ‘tidak mungkin’ terjadi saat ini

Randa Slim, seorang peneliti senior di Institut Timur Tengah yang berpusat di Washington, DC, mengatakan bahwa terjadinya saling tembak roket pada Minggu dini hari hingga siang”masih dalam aturan keterlibatan dan tidak mungkin pada saat ini mengarah pada perang habis-habisan.”

Danny Citrinowicz, seorang pakar di Institut Studi Keamanan Nasional Israel, mengatakan Hizbullah mungkin mencoba “menyeimbangkan persamaan tanpa memicu perang.” Masing-masing pihak kini berharap narasi mereka akan cukup untuk menyatakan kemenangan dan menghindari konfrontasi yang lebih luas, katanya.

Baca Juga : Ilmuan Norwegia Temukan Makhluk laut Yang Bisa Berubah Kembali menjadi bayi

Hizbullah mulai menyerang Israel segera setelah dimulainya perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel. Israel dan Hizbullah saling tembak hampir setiap hari, menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dari kedua sisi perbatasan. (Red)

Baca Juga :  Kanada Kecam Serangan Mematikan Israel di kompleks Sekolah Gaza
  • Bagikan