SN – Sebuah pesawat nirawak Rusia dikatakan memasuki wilayah (NATO) Rumania Minggu (08/09/24) dini hari, saat Moskow menyerang “target sipil dan infrastruktur pelabuhan” di seberang Sungai Danube di Ukraina. Kementerian Pertahanan Nasional Rumania melaporkan bahwa Bucharest telah mengerahkan pesawat tempur F-16 untuk memantau wilayah udaranya dan mengeluarkan peringatan teks kepada penduduk di dua wilayah timur.
Laporan itu juga menyebutkan penyelidikan sedang dilakukan terhadap potensi “zona dampak” di daerah tak berpenghuni di sepanjang perbatasan Rumania-Ukraina. Belum ada laporan langsung mengenai korban atau kerusakan.
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Latvia Andris Spruds mengatakan, sebuah pesawat tak berawak Rusia jatuh sehari sebelumnya di dekat kota Rezekne, dan kemungkinan telah menyimpang ke Latvia dari negara tetangga Belarus.
Rezekne adalah sebuah kota dan rumah bagi lebih dari 25.000 orang, terletak sekitar 55 kilometer (34 mil) di sebelah barat Rusia dan sekitar 75 kilometer (47 mil) dari Belarus, sekutu dekat Kremlin.
Meskipun penyerbuan ke wilayah udara Latvia tampak sebagai insiden langka, Rumania telah mengonfirmasi adanya serpihan pesawat tak berawak di wilayahnya beberapa kali, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dan terakhir pada Juli tahun ini.
Mircea Geoana, wakil sekretaris jenderal NATO dan mantan diplomat tinggi Rumania mengatakan pada Minggu pagi, bahwa aliansi militer tersebut mengutuk pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Rumania. “Meskipun kami tidak memiliki informasi yang menunjukkan adanya serangan yang disengaja oleh Rusia terhadap Sekutu, tindakan ini tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya,” tulisnya di platform media sosial X.
Baca Juga : Banjir Melanda Kota Medan, Ratusan Jiwa Terdampak
Militer Latvia pada hari Minggu juga mengatakan tidak ada indikasi bahwa Moskow sengaja mengirim pesawat nirawak ke negara itu. Dalam pernyataan publik, militer mengatakan telah mengidentifikasi lokasi jatuhnya pesawat, dan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Spruds, menteri pertahanan Latvia mengatakan,”Saya dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada korban di sini dan juga tidak ada properti yang dilanggar,”ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan “Tentu saja, ini adalah insiden serius, karena sekali lagi ini menjadi pengingat tentang negara tetangga seperti apa yang kita miliki.”
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menyebut serangan tersebut sebagai “pengingat (bahwa) tindakan agresif Federasi Rusia melampaui batas wilayah Ukraina, “Respons kolektif Sekutu seharusnya berupa dukungan maksimal bagi Ukraina sekarang, untuk mengakhiri (agresi Rusia), melindungi kehidupan, dan memelihara perdamaian di Eropa,” kata Sybiha dalam sebuah posting di X.
Ukraina kembali membara
Di Ukraina, dua warga sipil tewas dan empat lainnya menderita luka-luka dalam serangan udara Rusia pada Sabtu (07/09/24) malam, di kota utara Sumy, demikian dilaporkan oleh administrasi militer regional. Dua anak termasuk di antara mereka yang terluka, kata administrasi tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengklaim pada hari Minggu bahwa pasukannya menyerang pejuang asing pro-Kyiv di sebuah desa di pinggiran utara Sumy.
Pada hari Minggu, Staf Umum Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia terus menggempur Sumy dan wilayah sekitarnya dengan serangan udara, dan telah melemparkan sedikitnya 16 “bom luncur” yang semakin menghancurkan wilayah tersebut pada Minggu sore.
Tiga wanita lagi tewas hari Minggu setelah pasukan Rusia menembaki sebuah desa di wilayah Donetsk timur, Gubernur Vadym Filashkin melaporkan pada aplikasi perpesanan Telegram. “Secara terpisah, penembakan Rusia menewaskan seorang wanita di pinggiran Kharkiv, kota kedua Ukraina di timur laut, kata otoritas setempat.
Baca Juga : Spesies Baru Titanosaurus Teridentifikasi di Spanyol
Sementara itu, jumlah korban tewas meningkat menjadi 58 orang akibat serangan rudal besar-besaran Rusia yang pada hari Selasa lalu menghancurkan sebuah akademi militer dan rumah sakit di dekatnya di kota Poltava, Ukraina timur, menurut laporan Gubernur daerah Filip Pronin. Lebih dari 320 orang lainnya terluka.
Konfirmasi Pihak Rusia
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya telah merebut Novohrodivka, sebuah kota kecil sekitar 19 kilometer (11 mil) di tenggara Pokrovsk.
Pokrovsk, yang berpenduduk sekitar 60.000 jiwa sebelum perang, merupakan salah satu benteng pertahanan utama Ukraina dan pusat logistik utama di wilayah Donetsk. Perebutan wilayah ini akan membahayakan rute pertahanan dan pasokan Ukraina, dan akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya untuk merebut seluruh wilayah Donetsk. (Associated Press/Stephen McGrath) (Red).
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.