SN – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada hari Minggu (4/8/24) mengutuk apa yang ia gambarkan sebagai “kekerasan ekstrem sayap kanan” dan mengatakan para pelaku akan menghadapi hukuman yang berat, setelah berhari-hari melakukan protes anti-imigran yang berujung pada serangan terhadap sebuah hotel.
Protes penuh kekerasan telah meletus di beberapa kota di Inggris setelah 3 gadis terbunuh dan 10 orang terluka dalam serangan pisau di kelas tari anak-anak di Southport, di barat laut Inggris, pada hari Senin lalu (29/7/24) .
Kematian gadis-gadis itu menjadi sorotan kelompok anti-imigran dan anti-Muslim karena informasi yang salah tersebar, bahwa tersangka penyerang adalah seorang imigran dan penganut Islam radikal. Polisi mengatakan tersangka lahir di Inggris dan tidak menganggapnya sebagai insiden teroris.
Protes besar-besaran menyebar melalui kota-kota di seluruh Inggris pada hari Sabtu (3/8/24), termasuk di Liverpool, Bristol, Manchester dan Belfast, yang mengakibatkan puluhan orang ditangkap, sementara toko-toko dan bisnis dirusak lalu dijarah dan beberapa petugas polisi terluka.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.