Sei-news.com, Antalya, Turki – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tampil sebagai pembicara utama dalam sesi ADF Talk pada Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 yang berlangsung di Nest Convention Center, Antalya. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa diplomasi adalah satu-satunya jalan terbaik di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global.
Di hadapan para pemimpin dunia, diplomat, dan akademisi internasional, Presiden menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi dunia yang semakin menjauh dari prinsip-prinsip keadilan dan tatanan berbasis aturan. Ia mengutip filsuf Yunani kuno, Thucydides, untuk menggambarkan kenyataan pahit bahwa dalam hubungan internasional saat ini, kekuatan sering kali menentukan kebenaran, bukan keadilan.
“Yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa dan yang lemah akan menderita apa yang harus mereka derita,” ucap Prabowo, menggarisbawahi ketimpangan dalam sistem global saat ini.
Lebih lanjut, Prabowo mengkritik kemunduran nilai-nilai seperti demokrasi dan hak asasi manusia yang menurutnya kini tak lagi dijunjung tinggi, bahkan oleh negara-negara yang dahulu memperjuangkannya. Ia menyinggung diamnya dunia internasional ketika pelanggaran HAM terjadi secara terang-terangan.
“Kami percaya pada demokrasi. Kami percaya pada hak asasi manusia. Kami percaya pada tatanan yang berdasarkan aturan. Namun, sekarang kita melihat di depan mata kita anak-anak, wanita, dan pria yang tidak bersenjata dibantai, dan dunia hanya diam,” tegas Presiden.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.