Oleh : LUKAS ONEK NAREK, S.H.
Sei-news.com, Opini – Makanan dan minuman telah terkontaminasi zat kimiahwi, berbahan baku pengawet. Air, tanah dan udara tercemar radikal bebas. Tanah memadat, rapuh dan hilang kesuburannya.
Keanekaragaman hayati punah. Potensi bahaya kesehatan manusia terus terintai maut. Residu pupuk kimiah dan pestisida meningkat drastis. Semua bahan anorganik pemusnah kehidupan.
Butuh pertobatan masal, sebagaimana pesan *Yang mulia Mgr Hironimus Pakaenoni,* melalui Thema Umum Aksi Puasa Pembangunan (APP) Keuskupan Agung Kupang Tahun 2025 : “Pertobatan Ekologis: Peziarahan Pengharapan dalam Tahun Yobel.”
FENOMENA KEHIDUPAN MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
Manusia kian rentan. Mudah terserang penyakit. Nampak seolah kehilangan imunitas. Banyak penyakit menggerogoti raga. Layu terhempas tak berdaya di atas ranjang pesakitan. Muda usia, jalan terseok-seok, nafas terengah-engah seolah mengejar oksigen yang menjauh. Semua menjerit sakit lambung, asam lambung meradang, asam urat menggerogot raga. Gula, diabet, darah tinggi, bisulan, kangker-tumor, prostat, sakit kepala (migrain), strock, lever, paru-paru, sesak napas, gondokan dan beragam penyakit moderen datang sili berganti, terus mengincar nyawah tanpa pilih kasih. Kecerdasan dan imunitas anak-cucu pun mendadak menjauh dari impian. Kecacatan fisik dan mental kian mengakrabi generasi baru. Berbagai fenomena kehidupan dan kematian yang hampir tak terjangkau ratsio manusia. Manusia hanya berpasrah, kalau ini hukuman Tuhan…?
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.