Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

**Komitmen Hati, SPK Pastikan Difabel Ikut Membangun NTT di Sektor Formal dan Informal**

Kontributor : SN Editor: Redaksi
InShot 20240929 101234900

SN – Simon Petrus Kamlasi (SPK), Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 3, kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak kaum difabel di NTT. Dalam sebuah pertemuan terbatas di kediaman Nimrot Mengge, tokoh masyarakat Rote di Kelurahan Maulafa, SPK menyatakan bahwa Paket SIAGA, yang diusung bersama Adrianus Garu, memiliki program khusus yang akan mengoptimalkan peran penyandang disabilitas di sektor formal dan informal.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh puluhan warga setempat, termasuk para penyandang disabilitas, yang hadir untuk mendengar langsung ide dan gagasan dari SPK.

Advertisement
WhatsApp Image 2024 09 26 at 19.10.59
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam sambutannya, SPK menegaskan bahwa memperjuangkan hak-hak difabel bukan hanya soal program kerja, tetapi tentang pendekatan yang dilakukan dengan hati.

Pemberdayaan Difabel Sebagai Prioritas

“Khusus kaum difabel, saya dan Pak Adrianus Garu akan mengoptimalkan peran mereka dalam profesi formal dan nonformal,” ujar SPK di hadapan warga yang hadir.

Alumni Akademi Militer Magelang ini menyadari bahwa memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkontribusi di sektor-sektor tersebut bukanlah hal yang mudah.

“Ini tidak mudah, tetapi harus dilakukan dengan hati. Kalau semua dilihat sebagai proyek, maka pasti tidak akan berjalan efektif. Jadi sekali lagi, ini adalah soal komitmen dan hati,” tegas Brigjen TNI (Purn) ini, menambahkan bahwa banyak hal besar bisa diwujudkan apabila dilakukan dengan tulus.

SPK mengakui bahwa pemerintah melalui Dinas Sosial selama ini telah memberikan pelatihan keterampilan bagi kaum difabel di NTT. Namun, ia menilai bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan keterampilan tersebut diterapkan secara optimal di dunia kerja.

Menjamin Kesempatan di Dunia Formal dan Informal

SPK bersama timnya berencana untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi penyandang disabilitas di sektor formal, termasuk pekerjaan-pekerjaan di pemerintahan, perusahaan, dan lembaga swasta. Di sektor informal, SPK juga melihat potensi besar bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam berbagai industri kreatif dan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Baca Juga :  Ratusan Orang Tua Mahasiswa Apresiasi Perjuangan Andre Garu Meringankan Biaya Pendidikan

“Kami akan memastikan bahwa keterampilan yang dimiliki kaum difabel dapat diterapkan di dunia kerja, baik itu formal maupun informal. NTT harus menjadi provinsi inklusif di mana semua warganya, termasuk penyandang disabilitas, bisa ikut membangun daerah ini dengan cara mereka sendiri,” jelas SPK.

BPJS Khusus Difabel dan Akses Kesehatan

Pada kesempatan berbeda di Kelurahan Nunbaun Dela, SPK juga bertemu dengan Mukhamad Arief Amrulloh, seorang penyandang disabilitas yang sehari-hari membuat kerajinan tangan. Mukhamad menitipkan harapannya agar SPK dapat memperjuangkan program BPJS khusus disabilitas, yang memberikan prioritas bagi penyandang difabel untuk mendapatkan akses layanan kesehatan di klinik dan rumah sakit.

SPK merespons dengan cepat dan menegaskan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama, termasuk penyandang disabilitas. Baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun lapangan kerja, Paket SIAGA berkomitmen untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas di NTT tidak akan terpinggirkan.

“Paket SIAGA akan memastikan bahwa para penyandang disabilitas mendapat perhatian dan akses yang sama dari pemerintah,” tegas SPK. Program BPJS khusus difabel, lanjutnya, akan menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahan mereka jika terpilih.

Membangun NTT yang Inklusif

Komitmen SPK terhadap kaum difabel sejalan dengan visi besarnya untuk menciptakan NTT yang inklusif, di mana semua kelompok masyarakat memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam pembangunan. SPK menyatakan bahwa masa depan NTT tidak bisa dibangun oleh satu kelompok saja, melainkan oleh seluruh masyarakat yang ada di provinsi ini, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau kondisi fisik.

“Saya percaya bahwa semua warga NTT, termasuk penyandang disabilitas, memiliki potensi besar untuk berkontribusi. Tugas kita adalah membuka jalan bagi mereka agar bisa berperan dalam pembangunan,” kata SPK dengan penuh keyakinan.

Baca Juga :  PPK Fatuleu Gelar Rapat Pleno Terbuka: Pemutakhiran Daftar Pemilih Tuntas

Program Prioritas Paket SIAGA

Selain komitmen terhadap kaum difabel, SPK juga menyampaikan sejumlah program prioritas yang akan diusung Paket SIAGA, seperti peningkatan akses air bersih dan pengentasan kemiskinan. Menurut SPK, masalah air bersih masih menjadi kebutuhan primer yang harus segera diatasi di banyak wilayah NTT. Ia berjanji akan fokus pada penyediaan infrastruktur air bersih yang merata dan berkelanjutan.

Dalam bidang ekonomi, Paket SIAGA akan mendorong pengembangan sektor-sektor potensial di NTT, termasuk pariwisata dan pertanian, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan.

Dukungan dari Tokoh dan Warga

SPK juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai tokoh masyarakat dan politik di NTT. Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, Kristo Blasin, dan Ketua DPW PKB NTT, Aloysius Malo Ladi, yang hadir mendampingi SPK, menegaskan bahwa program-program yang diusung Paket

  • Bagikan