SN – Venezuela akan kembali menerima penerbangan repatriasi dari Amerika Serikat untuk membawa warga negaranya yang dideportasi, setelah tercapai kesepakatan antara kedua negara, kata seorang pejabat Venezuela melalui media sosial pada Sabtu (22/03/2025).
Pada 8 Maret, Presiden Nicolás Maduro sebelumnya menangguhkan penerbangan tersebut setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan pencabutan izin ekspor minyak Chevron dari Venezuela. Namun, pejabat Venezuela Jorge Rodríguez, yang juga presiden Majelis Venezuela dan kepala negosiator dengan AS, mengonfirmasi bahwa Venezuela telah setuju untuk melanjutkan pemulangan migran pada hari Minggu keamrin.
Rodríguez menekankan bahwa Venezuela menerima kesepakatan tersebut untuk memastikan “pengembalian warga negaranya dengan perlindungan Hak Asasi Manusia yang dijamin.”
Rodríguez juga merujuk pada kebijakan deportasi yang diterapkan pemerintah Presiden Trump terhadap beberapa ratus warga Venezuela yang kemudian dipenjarakan di El Salvador.
“Migrasi bukanlah sebuah kejahatan. Kami tidak akan berhenti sampai semua yang membutuhkan pemulangan berhasil kami bantu, dan kami akan berjuang untuk membebaskan saudara-saudara kami yang telah diculik di El Salvador,” tambah Rodríguez.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.