SN, SIKKA – Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pengungsian di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memastikan kelengkapan fasilitas bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kunjungan ini dilakukan untuk menjamin kondisi para pengungsi tetap layak selama berada di posko darurat, terutama terkait dengan ketersediaan tempat tidur, makanan, serta layanan kesehatan.
Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang berada di Kabupaten Flores Timur, mengalami erupsi dan memaksa ribuan warga mengungsi ke wilayah aman, termasuk ke Kabupaten Sikka yang berdekatan.
Salah satu titik pengungsian utama terletak di Desa Hikong, di mana sekitar 2.000 pengungsi kini berada di fasilitas darurat.
Fasilitas Pengungsian dan Kesehatan Menjadi Fokus Utama
Lukmansyah memastikan bahwa fasilitas di posko pengungsian telah dilengkapi dengan kebutuhan dasar yang memadai, seperti kasur, selimut, dan bahan makanan.
“Kami ingin memastikan para pengungsi nyaman dan terpenuhi kebutuhan dasar mereka. Makanan yang layak dan tempat tidur yang bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan mereka selama di pengungsian,” jelasnya.
Selain itu, tenaga medis, seperti dokter dan perawat, dikerahkan untuk memberikan layanan kesehatan 24 jam di lokasi pengungsian, khususnya bagi lansia, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya.
Upaya Mengurangi Dampak pada Sekolah yang Dijadikan Posko
Dalam tinjauan tersebut, BNPB juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mengatasi dampak pengungsian di sekolah-sekolah yang dijadikan posko darurat. Agar proses belajar-mengajar tetap berjalan, pengungsi yang ditempatkan di sekolah akan dialihkan ke tenda-tenda darurat.
Alternatif lain juga sedang diupayakan, yaitu menumpang belajar di sekolah-sekolah terdekat bagi anak-anak yang terdampak pengungsian.
Dukungan Solidaritas Masyarakat Sikka untuk Pengungsi dari Flores Timur
Kunjungan Deputi BNPB ini menunjukkan kuatnya solidaritas antara Kabupaten Sikka dan Flores Timur. Masyarakat setempat bersama pemerintah Kabupaten Sikka telah bahu-membahu mendukung kebutuhan para pengungsi yang datang dari wilayah terdampak.
“Dukungan dari warga Sikka dan kepedulian pemerintah setempat sungguh luar biasa. Mereka bersama-sama memastikan para pengungsi mendapatkan kenyamanan dan keamanan di masa sulit ini,” ujar Lukmansyah.
Langkah Proaktif untuk Relokasi Warga di Zona Bahaya
Selain memastikan kondisi di pengungsian, Lukmansyah juga mengimbau warga di zona bahaya agar bersedia direlokasi ke tempat yang lebih aman. Ia merujuk pada pengalaman penanganan erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, yang berhasil merelokasi warga ke area yang aman, sehingga risiko jiwa dapat diminimalkan.
“Kami mengajak warga di zona rawan untuk mempertimbangkan relokasi. Pengalaman dari Semeru telah menunjukkan bahwa langkah ini bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tambahnya.
Kegiatan peninjauan ini diakhiri dengan penyerahan bantuan simbolis kepada para pengungsi di Desa Hikong dan desa-desa sekitarnya, sebagai bagian dari komitmen BNPB dalam menyediakan kebutuhan dasar yang memadai selama masa tanggap darurat.
Dengan komitmen BNPB dan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat Kabupaten Sikka, diharapkan kondisi pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dapat terjamin dengan baik hingga situasi dinyatakan aman untuk kembali ke rumah masing-masing.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.