SN – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menuduh Rosalia Rerek Sogen (30), seorang guru asal NTT yang tewas dalam penyerangan KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Jumat (21/3/2025) lalu, sebagai mata-mata TNI-Polri.
Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh Melky Weruin, Sekretaris Ikatan Kerukunan Flobamora Nusa Tenggara Timur (IKF NTT) Provinsi Papua. Melky menegaskan bahwa Rosalia adalah seorang guru, bukan seorang mata-mata.
“Rosalia Sogen adalah guru yang bekerja di Distrik Anggruk dan bukan mata-mata TNI-Polri seperti yang dituduhkan oleh KKB,” jelas Melky dalam konferensi pers di Abepura, Kota Jayapura, pada Selasa lalu.
Tudingan tersebut berawal dari beredarnya foto Rosalia yang mengenakan seragam loreng, yang disebut-sebut sebagai bukti bahwa dia adalah anggota militer. Melky menjelaskan bahwa seragam tersebut adalah seragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Menwa yang dikenakan saat Rosalia masih berstatus mahasiswa di Universitas Nusa Cendana pada tahun 2014.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.