Sei-news.com, Sikka – Polemik mengenai pembagian dana jasa COVID-19 di RSUD TC Hillers Maumere terus menuai sorotan. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sikka menilai ada dugaan ketimpangan dalam perhitungan insentif, di mana pihak manajemen rumah sakit diduga mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan pasien COVID-19.
Ketua Komisi I DPRD Sikka, Yoseph Karmianto Eri, menyampaikan bahwa informasi yang diterima fraksinya mengindikasikan adanya ketidakadilan dalam skema pembagian dana jasa COVID-19.
“Rumus pembagian jasa COVID-19 di RSUD TC Hillers tidak mencerminkan keadilan. Kami menerima informasi bahwa pihak manajemen mendapatkan 1,5 persen lebih besar dibanding tenaga kesehatan yang bekerja di garis depan. Jika benar, ini sangat mencederai rasa keadilan!” ujar Karmianto Eri, Minggu (30/03/2025).
Kekecewaan juga datang dari tenaga medis yang merasa insentif yang mereka terima tidak sesuai dengan risiko kerja yang dihadapi selama pandemi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.