SN – Diplomasi Amerika saat ini berada dalam situasi yang membingungkan. Setelah pertemuan di Arab Saudi kemarin, Amerika Serikat pada hari Selasa tampaknya kembali menunjukkan dukungannya terhadap Ukraina, sambil menyerukan Rusia untuk setuju dengan gencatan senjata sementara selama 30 hari dalam perang yang dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Namun, hingga hari Rabu (12/03/2025), belum ada kejelasan apakah Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menerima tawaran tersebut. Pasukan Rusia tengah memperoleh keuntungan di medan perang, namun seperti Ukraina, Rusia diperkirakan juga telah mengalami kerugian besar dalam hal korban militer.
“Kami akan memberitahukan (Rusia) bahwa inilah yang kami tawarkan. Ukraina siap menghentikan pertempuran dan memulai dialog, kini terserah mereka untuk memilih, ya atau tidak,” kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio setelah pertemuan di Jeddah. “Jika mereka menolak, maka kita akan tahu siapa yang menghalangi perdamaian… Bola kini ada di pihak mereka.”
Rusia bersikap hati-hati, meskipun mencatat bahwa “dinamika medan perang saat ini menguntungkan” bagi Putin. Pada hari Rabu, Kremlin mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk memeriksa proposal tersebut.
Tetap Terhubung Dengan Kami:


CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.