Diplomasi Amerika Yang Membingungkan

diplomasi
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berbicara kepada media saat singgah untuk mengisi bahan bakar di Bandara Shannon di Shannon, Irlandia, 12 Maret 2025, saat ia dalam perjalanan dari pembicaraan dengan Ukraina di Arab Saudi menuju pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di Kanada. (Foto: SAUL LOEB/POOL/AFP/Getty)

SN – Diplomasi Amerika saat ini berada dalam situasi yang membingungkan. Setelah pertemuan di Arab Saudi kemarin, Amerika Serikat pada hari Selasa tampaknya kembali menunjukkan dukungannya terhadap Ukraina, sambil menyerukan Rusia untuk setuju dengan gencatan senjata sementara selama 30 hari dalam perang yang dimulai lebih dari tiga tahun lalu.

Namun, hingga hari Rabu (12/03/2025), belum ada kejelasan apakah Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menerima tawaran tersebut. Pasukan Rusia tengah memperoleh keuntungan di medan perang, namun seperti Ukraina, Rusia diperkirakan juga telah mengalami kerugian besar dalam hal korban militer.

Advertisement
Iklan Disini
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Kami akan memberitahukan (Rusia) bahwa inilah yang kami tawarkan. Ukraina siap menghentikan pertempuran dan memulai dialog, kini terserah mereka untuk memilih, ya atau tidak,” kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio setelah pertemuan di Jeddah. “Jika mereka menolak, maka kita akan tahu siapa yang menghalangi perdamaian… Bola kini ada di pihak mereka.”

Rusia bersikap hati-hati, meskipun mencatat bahwa “dinamika medan perang saat ini menguntungkan” bagi Putin. Pada hari Rabu, Kremlin mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk memeriksa proposal tersebut.

Baca Juga :  Presiden Meksiko Peringatkan Amerika
  • Bagikan