Dr. Tian Liufeto Bangun Model Kemitraan Investasi Udang Yang Inklusif

Editor: SN001
IMG 20240405 095521
Tampak hasil rekayasa mekanisasi dan teknologi budidaya, saat ini pemanfaatan kolam bundar dapat mewujudkan investasi udang menjadi lebih murah dan mudah dikerjakan.

Kupang, SN – Tambak udang seringkali dianggap sebagai bisnis yang mahal dan sulit diakses bagi banyak orang. Bahkan ketika orang awam membayangkan tambak udang, terlintas dalam pikiran mereka, biaya yang besar untuk pembukaan dan penataan lahan.

Itu lumrah sebab dalam pandangan awam yang masih berorientasi pada pemanfaatan lahan di pesisir, usaha seperti ini harus dilakukan di tambak yang mengandalkan pasang surut dengan bayangan biaya yang besar untuk menyewa alat berat pada tahapan pembukaan lahan.

Namun, Dr Franchy Christian Liufeto Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FPKP Undana, telah memperkenalkan model kemitraan investasi udang yang inklusif, membuka pintu bagi lebih banyak individu untuk terlibat dalam industri perikanan yang berkembang pesat.

Fakultas Perikanan Undana Kupang 3610059783
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FPKP Undana, Dr Franchy Ch Liufeto berpose bersama Kabid Perikanan Budidaya Eirene M Jusuf, Kepala Seksi, Merpati Banik, Penyuluh Perikanan, Steldy Pono, dan pemilik kolam pancing Saung Tani di Batuplat, Roni Nalle, dan masyarakat usai kegiatan di kampung budidaya. (Foto: by victorynews.id/Kekson Salukh)

Menurut Dr Franchy Ch Liufeto yang akrab disapa Dr Tian Liufeto, dengan rekayasa mekanisasi dan teknologi budidaya, saat ini pemanfaatan kolam bundar dapat mewujudkan investasi udang menjadi lebih murah dan mudah dikerjakan.

Mereka menerapkan konsep kolam bundar yang lebih efisien secara biaya dan mudah dikelola, memungkinkan investor dengan modal terbatas untuk terlibat dalam bisnis ini.

Model kemitraan investasi udang yang ditawarkan oleh Tian Liufeto bukan hanya tentang menciptakan peluang investasi yang menguntungkan, tetapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan pendekatan yang inklusif, Tian Liufeto berusaha untuk melibatkan masyarakat lokal, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir dan memiliki keterbatasan modal, dalam rantai nilai perikanan.

“Ini salah satu kunci keberhasilan model ini adalah pengelolaan tambak yang didukung oleh teknologi yang tepat”, ungkap Tian Liufeto

Lebih lanjut, Tian Liufeto menjelaskan penggunaan sistem pengendalian lingkungan yang canggih memungkinkan produksi udang yang lebih efisien dan berkelanjutan, sambil tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem lokal.

Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membantu melindungi lingkungan alam sekitar.

Selain itu, Tian Liufeto juga memberikan jaminan pasar bagi produk-produk mereka.

Melalui kemitraan dengan distributor lokal maupun internasional, mereka memastikan bahwa hasil panen udang dapat dijual dengan harga yang kompetitif dan pasar yang stabil.

Ini memberikan kepastian pendapatan bagi para petani udang yang bekerja sama dengan perusahaan ini.

Dengan mengadopsi pendekatan ini, Tian Liufeto telah mampu menciptakan peluang ekonomi yang signifikan, sambil secara aktif berkontribusi pada pengentasan kemiskinan ekstrem.

Melalui investasi dalam pembangunan infrastruktur perikanan, pelatihan, dan dukungan teknis, perusahaan ini telah membantu masyarakat lokal untuk meningkatkan keterampilan mereka dan meningkatkan pendapatan mereka secara berkelanjutan.

Kemitraan investasi udang yang inklusif bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga tentang membangun komunitas yang kuat dan berkelanjutan.

Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, Tian Liufeto memberikan contoh bagaimana bisnis dapat menjadi kekuatan untuk perubahan positif dalam masyarakat.

  • Bagikan